THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 29 Oktober 2010

Matahari kembar : Fenomena optis atmosfer bumi

Quantcast Berita menghebohkan di munculnya matahari kembar banyak dibicarakan. Fenomena ini bukan pertanda bencana atau pertanda buruk lainnya. Tapi ini fenomena alam yang tentusaja harus dijelaskan dengan sains.
Salah satu fenomena optis atmosfer yang sering kita lihat adalah PeLANgI, ya pelangi merupakan salah satu fenomena optis atmosfer yang paling umum terjadi di Indonesia.

Bagaimana dengan matahari kembar ?

Ini di North Dakota, US
Mirip seperti pelangi yang terjadi akibat titik-titik air hujan, munculnya kembaran matahari ini disebut SunDog (Anjing penjaga matahari). Gejala  ini terjadi akibat adanya titik-titik es di atmosfer yang  membiaskan cahaya matahari dan kemudian karena proses pelengkungan terjadi seperti pengumpulan (focusing).
Gejala SunDog ini juga disebut Halo Matahari. Mirip seperti Halo dari Bulan.
Sundog ini akan terlihat ketika posisi matahari berada sekitar 2 derajat dari si pengamat. Jadi kalau di Indonesia semestinya akan terlihat pada saat matahari terbit atau matahari tenggelam. Namun sayangnya saat itu seringkali lebih banyak tertutup oleh awan atau embun.
Fase terbentuknya SunDog
Tahap demi tahap dari munculnya SunDog ini dapat dilihat disebelah kiri ini. Pada awalnya seberkas cahaya yang agak pudar terlihat dibagian atas ketika matahari berada pada sudut tinggi.
Kemudian ketika matahari berada pada sudut rendah seberkas cahaya tadi semakin terfocus dan menjadi lebih terang cahayanya.
Dan akhirnya cahaya ini terlihat mirip seperti kembaran si matahari yang berada di kiri kanan matahari ketika posisi matahari berada 2 derajat diatas horizon.
Cahaya matahari yang terbias oleh kristal es
Dari Wiki dijelaskan bahwa  Halo adalah cincin cahaya yang berada disekitar bulan atau matahari. Cincin ini kan terbentuk mengitari bulan atau matahari. Halo (ἅλως; disebut juga nimbus, icebow, atau Gloriole) adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar Matahari dan Bulan, dan terkadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km diatas troposfer. Bentuk dan lokasi kristal es menentukan tipe halo apa yang akan terlihat. Cahaya yang dipantulkan pada kristal es dapat terpecah menjadi lebih dari satu warna, sama seperi pada pelangi.
Ketika matahari sudah lebih 22 derajat hanya gejala halo yg terlihat
Gambar disebelah memperlihatkan bagaimana sinar matahari dibiaskan oleh titik=titik kristal es di atmosfer. Anjing Penjaga Matahari (Sundog) ini terlihat dua disebelah kiri dan kanan dari matahari yang asli. Namun tentusaja sebenarnya mataharinya ya tetep saja satu. Hanya karena biasan dari cahaya halo ini terkumpul di dua titik yang menyebabkan dua titik yang sangat terang mirip seperti cahaya matahari aslinya.
Fenomena-fenomena optis atmosfer cukup banyak selain Pelangi, Halo dan Sun dog. Masih ada juga glories, Aurora, corona dll.
Dibawah ini beberapa kenampakan halo dan Sun Dog.


Minggu, 29 Agustus 2010

BukuKita.com - The Einstein Girl : Misteri Kisah Cinta Sang Ilmuwan

BukuKita.com - The Einstein Girl : Misteri Kisah Cinta Sang Ilmuwan

Rabu, 17 Maret 2010

SOLAR SySTEM INFORMATION

Planet “Kembaran” Bumi Terdeteksi!

Sebuah objek mirip planet Bumi yang mengorbit satu bintang mirip matahari terdeteksi. Temuan mengagumkan ini bisa saja membuka jalan pada pembenaran teori kemungkinan adanya bentuk kehidupan asing (alien life) di luar tata surya kita!
Planet_like earth. Para ahli astronomi mengklaim telah berhasil mendapatkan sejumlah imej langsung untuk pertama kali dari objek mirip planet yang mengorbit bintang seperti sistem tata surya kita.
Temuan sejenis telah diumumkan pada tahun lalu, kala para ahli astronomi berhasil menguak sistem planet tunggal dan multi planet yang mengorbit satu bintang. Namun bintang yang dikitari sistem planet itu jauh lebih besar dari matahari yang kita kenal.
Gambar-gambar terbaru dari objek teridentifikasi ini didapat pada bulan Mei dan Agustus lalu dalam sebuah tes awal instrumen pemburu planet terbaru yang ditempatkan di Subaru Telescope berbasis Hawaii.

Michael McElwain dari Princeton University, sebagai slah satu tim studi tersebut menyebutkan bahwa objek yang diberi kode GJ 758 B itu mengorbit satu induk bintang yang massa dan temperaturnya hampir serupa dengan matahari kita

Bintang itu berjarak sekitar 480 triliun km atau sekitar 50 tahun cahaya dari Bumi.
Namun para ilmuwan belum bisa memastikan apakah objek tersebut adalah planet besar atau sekadar brown dwarf (bintang kerdil cokelat) –satu bentukan “kabut” kosmis yang disebut bintang gagal. Mereka hanya mengestimasikan massanya sekitar 10 sampai 40 kali lebih besar dari Jupiter. Bumi mengklasifikasi objek yang 13x (atau di atasnya) lebih besar diyakini sebagai bintang kerdil. Tim studi luar angkasa itu sepert yang dilansir dari Space.com dan dikutip dari Yahoo!News menduga bahwa jarak orbit objek GJ 758 B ke bintangnya kira-kira sama dengan jarak Planet Neptunus ke matahari.

Para ilmuwan menambahkan bahwa objek sejenis lainnya yang mengorbit bintang juga sudah mulai terdeteksi. Namun objek berkode GJ 758 C itu masih membutuhkan konfirmasi observasi lebih lanjut karena belum begitu jelas penampakannya.

Tim studi ini melibatkan sejumlah ahli dan ilmuwan dari Princeton, the University of Hawaii, the University of Toronto, the Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman, dan the National Astronomical Observatory of Japan di Tokyo. Hasil studi awal tersebut sudah dirilis pada 18 Noveber lalu di versi elektronik dari edisi cetak Astrophysical Journal Letters.




Source: Planet “Kembaran” Bumi Terdeteksi!